Kamis, 02 April 2020

Covid-19: Nasib Ekonomi Rakyat Jelata

Covid-19 atau biasanya disebut dengan virus corona merupakan salah satu wabah penyakit yang pada mulanya berasal daerah wuhan di Cina. Wabah penyakit corona saat ini sudah sampai di berbagai negara tak terkecuali di Indonesia.
Wabah corona berkembang melalui penularan melalui antara satu orang dengan orang lain. Sehingga membuat orang untuk saling menjaga jarak agar tidak tertular, dan orang di anjurkan untuk menjaga kesehatan dengan selalu mencuci tangan.
Disisi lain virus ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi virus membuat ekonomi tidak menentu, di mana ketakutan dengan penularan virus corona ini membuat semua aspek ekonomi macet.
Dampak yang paling dirasakan adalah pada rakyat jelata yang ekonomi penghasilan ke bawah. Yang biasa berjualan di pasar pagi, mereka yang menjual sira (garam), ikan, gule (sayur) ke desa-desa, dan lain-lain. Di mana berjualan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari, jika mereka tidak berjualan terpaksa mereka harus puasa.
Ketakutan yang mereka rasakan juga sama dengan orang lain rasakan, tetapi masalah ekonomi sangat berbeda, kadang mereka yang pegawai negeri bisa menunggu awal bulan, atau mereka yang sudah bercukupan walaupun tetap dirumah saja seperti anjuran pemerintah kita.
Menjadi perhatian dari mereka-mereka yang sudah di atas tumpuk pimpinan untuk melihat dan memperhatikan nasib rakyat jelata yang tidak langsung dampak dari virus corona.
Ini menjadi salah satu moment bagi yang sudah diberi kemudahan oleh Allah, pemimpinkah atau saudagarkah untuk saling melihat dan membantu sesama hamba.
sebagaimana hadist Nabi: Siapa yang meringankan beban hambanya di dunia, maka Allah meringankan bebannya di Akhirat".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar